← Kembali ke blog

Tingkatkan Keseruan E-Learning dengan AI VR dan AR

E-learning dengan AI VR dan AR

Perkembangan teknologi bergerak dengan signifikan pada era digital, para ahli tetap gigih untuk menciptakan inovasi atau ide baru yang berpotensi untuk memudahkan suatu aktivitas manusia. Salah satu ide baru yang muncul akibat pandemi COVID-19 adalah E-learning dan semenjak itu banyak ahli mengembangkan E-Learning yang dilatih dengan Artificial Intelligence (AI). Sistem AI ini sangat membantu perusahaan atau organisasi dalam proses pelatihan karyawan, sehingga berbagai bisnis mulai menerapkan E-learning berbasis AI. Hanya saja konten materi E-learning yang disediakan belum tentu terlihat menarik. Jika tidak, pelatihan hanya akan menurunkan motivasi karyawan. Untuk masalah ini, maka para ahli mulai mengimplementasikan teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) pada E-learning.

Virtual Reality vs Augmented Reality

Pemahaman teknologi VR dan AR terkadang saling tertukar karena keduanya menggabungkan dunia nyata (reality) dengan unsur digital. Lalu apa yang membedakan VR dengan AR?

AR menampilkan gambar atau karakter visual dalam dunia nyata yang dapat dilihat melalui kamera atau tampilan video. Dalam konteks E-learning, gabungan gambar visual dengan dunia nyata ini akan meningkatkan imersif karyawan terhadap materi, serta mendorong mereka untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Contoh perusahaan yang memanfaatkan teknologi ini adalah Boeing, yang membuat AR untuk modul pelatihan pemeliharan operasi pesawat terbang. AR sangat mudah diakses karena hanya dengan smartphone, Anda sudah bisa menggunakan AR.

Motorcycle Augmented Reality (AR)Contoh 3D Asset Augmented Reality

Kemudian VR menampilkan simulasi dunia virtual yang dibuat semirip mungkin dengan dunia nyata, atau bahkan dunia fiksi yang dibuat sesuai imajinasi Anda. Pengguna akan ‘terjun’ ke dunia virtual dan mampu berinteraksi dengan apa yang muncul di hadapannya. Dalam E-learning, teknologi ini cocok untuk melatih pengguna dalam menghadapi suatu skenario tertentu yang mungkin akan terjadi di dunia nyata. Contohnya seperti NASA, yang mengembangkan simulasi planet Mars guna melatih para astronaut untuk misi mendatang mereka. Karena semua dilakukan secara virtual, teknologi VR membutuhkan peralatan khusus seperti komputer, sensor, headset, dan controller.

Virtual Reality RoomContoh Virtual Reality Room

Berdasarkan penjelasan di atas, maka perbedaan AR dan VR adalah:

  • AR menyesuaikan lingkungan di dunia nyata, sedangkan VR sepenuhnya secara virtual
  • AR mudah diakses dengan smartphone, sementara VR perlu alat khusus
  • Pengguna AR dapat mengontrol keberadaan mereka di dunia nyata, tetapi pengguna VR dikendalikan oleh sistem
  • AR meningkatkan interaksi dalam dunia nyata maupun virtual, sedangkan VR hanya dalam dunia virtual

Manfaat E-Learning Dengan VR dan AR

Menggunakan E-learning dengan VR dan AR mempunyai beberapa manfaat bagi perusahaan atau organisasi:

  • Meningkatkan Motivasi Karyawan
    Berbeda dengan pelatihan biasa, VR dan AR menyediakan pelatihan yang lebih interaktif, imersif, dan menyenangkan. Hal ini akan membuat karyawan tetap semangat dalam belajar hal baru. Selain itu, informasi yang didapat dari pelatihan lebih mudah diingat karena penyampaiannya yang unik.
  • Mampu Menyimulasikan Skenario Dunia Nyata
    Inilah alasan utama mengapa perusahaan atau organisasi mulai menggunakan teknologi VR dan AR. Simulasi skenario dunia nyata dapat membantu karyawan dalam mempersiapkan diri ketika skenario tersebut betul terjadi di depan mata. Contohnya, pembuatan VR simulasi pelanggan tidak puas dengan suatu produk untuk menguji kemampuan karyawan dalam menangani keluhan.
  • Pelatihan yang Kolaboratif
    Teknologi ini juga mendorong karyawan untuk berinteraksi dengan karyawan lain yang berada dalam satu linkungan virtual yang sama. Para karyawan dapat berkolaborasi dalam mengerjakan tugas, proyek, atau aktivitas pelatihan yang dibuat oleh trainer. Dengan ini aspek pelatihan tidak hanya terkait kompetensi saja, tetapi juga aspek hubungan sosial.

Implementasi E-learning dengan AI VR dan AR

Teknologi VR dan AR yang naik daun memodernisasikan penyampaian pelatihan dengan cara yang baru. Jika digabungkan dengan AI, Anda dapat membuat konten materi dan rencana pelatihan E-learning yang lebih menarik lagi. AI berfungsi untuk menjalankan sisi teknis E-learning, sementara VR dan AR merumuskan pengalaman dan simulasi virtualnya. Contohnya dengan VR dan AR, trainer dapat membuat simulasi skenario yang realistis untuk menyiapkan karyawan dalam menghadapi skenario yang serupa di dunia nyata. Kemudian dengan AI, sistem mampu memberi skenario yang berbeda-beda berdasarkan respon karyawan.

Hal tersebut memungkinkan perusahaan atau organisasi untuk menerapkan Hands-on Learning, yaitu metode pembelajaran yang secara langsung melibatkan karyawan dengan aktivitas pelatihan. Metode ini menguji kompetensi dan pengetahuan mereka untuk mengembangkan kompetensi atau pengetahuan yang baru.

Dalam bidang bisnis, potensi AI dengan VR dan AR belum terlalu diperhatikan perusahaan atau organisasi karena mencakup biaya dan pemeliharan yang tinggi. Meskipun demikian, banyak yang mengatakan bahwa teknologi ini akan menjadi ‘masa depan’ pelatihan online. Apakah Anda tertarik untuk melirik masa depan pelatihan karyawan? Segera hubungi SUNEDU.ID.

3.5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments