← Kembali ke blog

Peran Microlearning dalam Pelatihan Karyawan

Peran microlearning

Saat terjadinya pandemi, kegiatan bisnis di seluruh dunia mengubah alur kerja yang tadinya harus datang ke kantor atau Work From Office (WFO) beralih ke Work From Home (WFH). Keadaan ini mengakibatkan perusahaan harus beradaptasi dan mencari cara baru dalam beberapa kegiatan, salah satunya adalah kegiatan pelatihan karyawan. Pelatihan karyawan tidak hanya diprioritaskan pada awal karier saja, seperti on-boarding. Tetapi, juga perlu diberikan perhatian khusus bagi karyawan yang ingin di develop untuk bisa menempati posisi-posisi tertentu (managerial level) agar mampu meningkatkan produktivitas perusahaan.

Selama pandemi, pelatihan beralih pada pelatihan online yang biasanya dilakukan melalui zoom, google meet, microsoft teams, dan platform sejenis lainnya. Situasi tersebut telah membuat karyawan terbiasa melakukan seluruh prosedur pekerjaan secara online. Maka ketika kondisi membaik, sudah banyak perusahaan yang full WFO atau bahkan mengambil langkah hybrid.

Hal ini tentunya juga sangat memungkinkan pelatihan dilakukan secara hybrid (online dan offline). Khusus pada pelatihan yang dilakukan secara online, menemukan kendala pada durasi pelaksanaannya. Durasi yang terlalu lama membuat karyawan cenderung merasa jenuh, sedangkan durasi yang singkat kurang mencakup materi yang ingin disampaikan. Sehingga solusinya adalah membuat pelatihan online atau E-learning dengan metode Microlearning.

Apa Itu Metode Microlearning?

Microlearning merupakah metode pembelajaran yang dilakukan relatif lebih singkat, biasanya 1-5 menit saja. Semua pelatihan microlearning memiliki satu karakteristik yang sama yaitu konten yang dibuat lebih singkat dengan mengambil banyak bentuk seperti teks, gambar, video, audio, teks dan kuis, serta games. Microlearning ini bisa digunakan untuk semua jenis pelatihan karena menawarkan solusi yang sangat efektif dan efisien.

Solusi Apa yang Ditawarkan Oleh Microlearning?

  1. Upskill dan Reskill dalam 5 Menit
    Materi yang singkat, padat dan jelas yang membuat pengguna microlearning tidak kehilangan fokus selama belajar dan dapat dipelajari di sela-sela kesibukan.
  1. Mengakomodasi Berbagai Gaya Belajar
    Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Untuk meningkatkan pengalaman pembelajaran, metode microlearning dapat mendukung berbagai macam gaya belajar dari visual, audio, hingga kinestetik.
  1. Fitur Interaktif
    Buat pembelajaran lebih engaging dengan kuis/skenario/virtual reality (VR). Fitur ini dapat memotivasi peserta dan meningkatkan retensi materi pembelajaran.

Peran Microlearning dari Program Pelatihan dan Pengembangan Karyawan?

Sebagian besar karyawan sudah terbiasa mendapatkan informasi dalam sajian konten durasi singkat. Hal tersebut dianggap lebih menarik dibandingkan mempelajari modul yang jauh lebih kompleks dan dengan durasi yang lama. Karyawan kekurangan waktu dan kesabaran untuk belajar dengan cara yang tradisional/konvensional. Pihak yang harus menyadari pentingnya hal ini adalah pihak yang memegang peranan penting pada pelatihan dan pengembangan karyawan.

Berikut 3 alasan penting mengapa penting untuk beralih ke metode microlearning:

  1. Meningkatkan Engagement
    Engagement merupakan bagian dari pelatihan yang tidak kalah penting, namun seringkali perusahaan kesulitan mengukur tingkat engagement dalam sebuah pelatihan. Engagement dapat diukur dari kinerja karyawan, durasi kerja karyawan dalam jangka waktu yang lama, hubungan dengan rekan kerja, dan kemampuan untuk fokus pada tugas yang ada. Semua hal tersebut bisa didapatkan jika perusahaan berusaha meningkatkan keterlibatan karyawan dalam konten pelatihan. Pelatihan yang diberikan kepada karyawan secara individu akan membuat karyawan merasa dihargai dan terhubung secara emosional dengan pekerjaan mereka. Menariknya lagi jika pelatihan disajikan dalam bentuk microlearning, karyawan akan belajar melalui pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
  1. Membuat Informasi/Materi Mudah Diingat
    Pelatihan yang dikemas dalam bentuk yang menarik tidak hanya melibatkan karyawan pada saat itu juga, tetapi akan memberikan dampak yang bertahan lama. Sebagai user, karyawan dapat mengeksplorasi pembelajaran microlearning yang memudahkan mereka untuk mengingat konsep dalam jangka waktu yang lebih lama. Microlearning dapat menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk memaksimalkan proses pembelajaran yang memang dibutuhkan untuk kondisi saat ini. Kondisi yang membuat perusahaan untuk melakukan transformasi digital. Pilihan ini diambil berdasarkan efektivitas dan efisiensi microlearning untuk menyampaikan konten pembelajaran secara ringkas namun tetap mencakup pada poin-poin yang ingin disampaikan.
  1. Meningkatkan Knowledge Retention
    Output yang diinginkan dari pelatihan dan pengembangan karyawan adalah untuk membantu karyawan mendapatkan informasi dan pengetahuan yang benar-benar dibutuhkan untuk setiap karyawan. Melalui microlearning, materi training yang telah dipelajari dapat diulang kembali dalam durasi yang singkat, sehingga dapat membantu peserta untuk mempertahankan materi atau pengetahuan dalam waktu yang lebih lama. Melalui durasi pembelajaran yang lebih singkat, akan membuat peserta microlearning ini menjadi lebih adiktif yang akan membuat mereka benar-benar tertarik pada konten dan mampu mengingatnya dalam jangka waktu lebih lama. 

Microlearning yang sudah dibuat dapat ditampilkan di Learning Management System (LMS) atau aplikasi E-Learning. Interaksi pembelajaran juga bisa ditingkatkan dengan menggunakan format SCORM dan H5P. Microlearning yang disediakan oleh Sunedu.id dapat membantu meningkatkan keterampilan karyawan perusahaan Anda. Segera konsultasikan kebutuhan perusahaan Anda!

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments